Pembahasan tentang ekonomi
dan permasalahannya, seperti tidak akan lekang dimakan zaman apa itu dalam
tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah-tangga - Oikonomikus (pengelolaan
rumah tangga) , ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi
negara misalnya. Sifat dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhannya,
semakin menambah ruang lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah
ekonomi berkembang menjadi pembahasan permasalahan manusia itu sendiri. Dengan
kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat menjadi sibuk. Kenyataan
inilah yang membuat manusia diliputi masalah-masalah ekonomi.
Perekonomian dunia yang
sangat mempengaruhi kehidupan manusia, memiliki cerita sejarah yang panjang.
Deretan-deretan tulisan yang menerangkannya pun tak akan habis dibaca, selalu
ada bagian-bagian tertentu yang masih tersisa untuk dibuka dan dipahami.
Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan
terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau
aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1.700
sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk
tentang cara-cara berekonomi.
Plato hidup pada abad
keempat sebelum Masehi mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia
memandang rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan.
Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan
penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan
keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai
kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian
dikembangkan oleh Adam Smith.
Aristoteles membedakan dua
macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang
dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar
saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang
menjadi mandul atau tidak produktif.
Thomas
Aquinas mengemukakan tentang konsep keadilan yang dibagi dua
menjadi keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum
Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang adil sedang bunga
uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini
merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dlm ilmu ekonomi.
Adam
Smith Gagasannya adalah sistem ekonomi yang
mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan bebas yang diatur oleh
invisible hand, pemerintah bertugas melindungi rakyat, menegakkan keadilan dan
menyiapkan sarana dan prasarana kelembagaan umum.
Smith berpendapat bahwa pembagian kerja sangat
berguna dalam usaha meningkatkan produktivitas dan mengembangkan spesialisasi.
Adam Smith, penggagas sistem ekonomi kapitalis,
menyisipkan catatan juga bahwa dunia yang paling baik adalah dunia tanpa
“bunga”. Dalam bukunya, The Wealth of Nation, dia mengakui adanya sistem
ekonomi yang sukses membawa masyarakat pada kemakmuran, yaitu perekonomian di
era masyarakat madani pada abad ke 6 M silam.
Sistem
perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem sosialis
dengan sistem kapitalis adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat
dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah
untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara
pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan
permintaan.
Sistem ekonomi liberal klasik
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu
filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula ditemukan pada suatu tradisi yang
bersifat membatasi batas-batas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang
menggambarkan pendukungan kebebasan individu.Teori itu juga bersifat
membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya
sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan
yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang
cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas
minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).
Ciri
ekonomi liberal
• Semua sumber produksi adalah milik masyarakat
individu.
• Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki
sumber-sumber produksi.
• Pemerintah tidak ikut campur tangan secara
langsung dalam kegiatan ekonomi.
• Masyarakat terbagi menjadi golongan pemilik sumber
daya produksi dan pekerja (buruh).
• Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama
dalam mencari keuntungan.
• Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
• Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
Keuntungan
• Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat
dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah/komando dari pemerintah.
• Setiap individu bebas memiliki untuk
sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
• Timbul persaingan semangat untuk maju dari
masyarakat.
• Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi,
karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
• Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap
tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kelemahan
• Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
• Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin
semakin miskin.
• Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
• Banyak terjadinya gejolak karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu.
• Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena
persaingan bebas tersebut.
Ekonomi syariah
Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi
syariah menekankan empat sifat, antara lain:
Kesatuan (unity), Keseimbangan (equilibrium),
Kebebasan (free will), Tanggungjawab (responsibility).
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia
tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di
bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaannya di bumi.
Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan
riba, yang dari segi bahasa berarti kelebihan. Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah
ayat 275 disebutkan bahwa Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba..
Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai
kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang di titipkan
kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan cara cara
yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan success) dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian
yang abadi baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property
atau perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai
yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak
banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang
sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur Riba
(interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian). Riba juga bisa di dapat
dari cara meminjam kan uang yang di kenakan bunga. (interest). Maisir (judi)
semua pasti tahu judi itu adalah taruhan, spekulasi atau zero sum game
transaksi jenis ini juga di larang.. Gharar adalah melakukan transaksi yang
tidak pasti seperti membeli ikan yang masih berenang di laut. Tidak pasti
berapa banyak ikan yang bisa di tangkap untuk di beli dan tidak ada kepastian
berapa harga nya, kalau jumlah ikan nya saja tidak dapat di pastikan.
Sistem Ekonomi Indonesia.
Kalau dilihat sistem ekonomi di dunia baik
kapitalisme dan sosialisme belum berhasil mensejahterakan rakyat. Dua dekade
lalu semua orang menyaksikan runtuhnya tembok Berlin dan sosialisme di Uni
Sovyet sekarang kita dapat menyaksikan dan merasakan runtuhnya kapitalisme
barat akibat krisis keuangan multi kompleks selain subprime morgagenya. Maka
ada baiknya kita Indonesia dengan dasar negara Pancasila mencoba mengkaji
kembali sistim ekonomi Pancasila yaitu bukan sosialisme dan bukan kapitalisme.
Ekonomi Pancasila adalah keseimbangan (equilibrium) dan mencegah terjadinya
over sentralistik ekonomi terpusat dan mencegah semua harga komoditas diatur
pasar. Kalau pada jaman orde baru dulu boleh dikatakan tidak semua harga barang
diserahkan ke harga pasar contohnya harga sembako diawasi ketat bahkan sampai
siaran TVRI/radio RRI selalu dibacakan harga sayur mayur, cabe keriting dsb.
Dan pemerintah selalu mengintervensi harga barang yang terlalu melambung dengan
menetapkan batas harga tertinggi dsb. Jangan menyerahkan segala harga barang
kepada pasar. Sistem ekonomi Pancasila adalah middle way antara ekstrem kiri
dan ekstrem kanan.
Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang
menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah
negara – pemerintah, seperti air, BBM, pertambangan, hasil bumi dll.
2. Peran negara adalah penting namun tidak
dominan, begitu juga peranan koperasi dan swasta yang posisinya penting namun
tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun
sistem ekonomi komando.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana
kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi
oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi
perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian
liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan
kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial. Persaingan usaha
pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak merugikan
pihak-pihak yang lemah.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana
pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN
dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan
listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997,
pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan
pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan
hutang.
Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru,
ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada
1996. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan
sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan
sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui
bantuan asing.
GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7%
dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri
dan pasar utama yang berkembang.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari
1987-1997 menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia.
Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk menjalankan
kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan. Aktivitas bank
sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-collateral menyebabkan
perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan
non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan
ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhnya menciptakan gangguan
ekonomi. Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997
dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik.
Respon pertama Indonesia terhadap masalah ini
adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya
inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya.
Pada Oktober 1997, Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai
kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi
makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara
lain Program Permobilan Nasional dan monopoli. Rupiah masih belum stabil dalam
jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa
mengundurkan diri pada Mei 1998.
Krisis Keuangan Global.
Gejolak moneter yang melanda Amerika Serikat tidak
saja mengguncang sendi-sendi ekonomi AS, tetapi menimbulkan kepanikan global.
Kejatuhan perusahaan sekuritas keempat terbesar AS, Lehman Brothers,
memengaruhi banyak sekali simpul-simpul finansial di berbagai negara. Transaksi
finansial lintas batas negara juga terganggu. Kejatuhan Lehman Brothers yang
berusia 158 tahun itu membuat risiko investasi tersebar dengan sangat cepat.
Kepanikan itu tercermin pada kekacauan bursa
saham, harga saham bertumbangan, para pialang mengalami shock, investor dilanda
kepanikan, nasabah menyerbu bank, nilai tukar mata uang anjlok, kucuran dana
pembangunan tersendat, transaksi perdagangan dihentikan, otoritas pemerintah
kehilangan akal, dan urat nadi perekonomian global terancam bangkrut.
Krisis keuangan global ”menampar” golongan
menengah-atas, yang terbiasa hidup di ”surga moneter”: barang mewah, gaya hidup
berkilau. Namun, karena gejolak moneter diramalkan akan lama, ”tamparan” juga
akan dirasakan kelas menengah dan kaum miskin, yang hidupnya bergantung pada
fluktuasi moneter.
Gejolak moneter di AS dan mengguncang dunia
merupakan konsekuensi logis sistem perekonomian ”pasar bebas” dan ideologi
(neo)liberalisme. Tak terkecuali di BEI, IHSG dari 2.700 poin pada awal tahun jatuh
menembus kisaran angka 1.100 pada medio Oktober. Diperkirakan kondisi resesi
global ini masih akan berlangsung pada tahun 2009 sehingga pertumbuhan ekonomi
rendah namun demikian fundamental ekonomi Indonesi bisa bertahan meskipun
kondisi pasar modal kurang bergairah, fondasi perbankan masih baik untuk
mendorong tumbuhnya ekonomi sektor riil. Suhu politik menjelang pemilu 2009
juga berpengaruh terhadap para investor dan cenderung menunggu meskipun situasi
politik global diperkirakan akan kondusif dengan hasil pemilu di AS yang lebih
memprioritaskan perbaikan ekonomi dari pada perang.
Senior Vice President, Economist & Head of
Government Relations Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menjelaskan pemulihan
ekonomi dunia itu akan didahului oleh menguatnya perekonomian AS dan aktivitas
pasar saham dunia yang pulih 6 atau 9 bulan sebelumnya.
Namun, hingga pertengahan 2009 rupiah dan mata
uang negara-negara di Asia masih tertekan oleh dolar AS. Itu disebabkan oleh
kebutuhan dolar AS dari perbankan internasional yang masih sangat tinggi.
Paling cepat ekonomi dunia akan tumbuh pada 2010 dan yang akan rebound terlebih
dahulu adalah AS, karena sistem ekonomi dan struktur korporasi mereka yang
sangat fleksibel. Mereka gampang sekali melakukan PHK [pemutusan hubungan
kerja] atau rekrutmen, ujar Fauzi dalam seminar Economic Outlook 2009 bertajuk
Prospek Investasi pada Tahun Politik yang diselenggarakan Bisnis Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar